Rabu, 22 Agustus 2012

MAKALAH POLUSI AIR



MAKALAH BIOLOGI TENTANG POLUSI AIR
Agustus 22, 2012 — Ahmad Muhdhor





Quantcast
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan air bersih untuk minum, memasak, mencuci dan keperluan lain. Air tersebut mempunyai standar 3 B yaitu tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun. Tetapi adakalanya kita melihat air yang berwarna keruh dan berbau serta sering kali bercampur dengan benda-benda sampah seperti kaleng, plastik, dan sampah organic. Pemandangan seperti ini kita jumpai pada aliran sungai atau dikolam-kolam. Air yang demikian biasa disebut air kotor atau disebut pula air yang terpolusi.
Darimana polutan itu berasal ?
Bagi kita, khususnya masyarakat pedesaan sungai adalah sumber air sehari-hari. Sumber polutan dapat berasal dari mana-mana. Contohnya limbah-limbah industri dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya bermuara di sungai dan pencemaran polutan air ini dapat merugikan manusia bila manusia mengkonsumsi air yang tercemar.
1.2 Permasalahan
Permasalahan yang terjadi :
- Apabila polusi air disebabkan oleh zat-zat kimia buatan manusia mempunyai dampak negatif.
- Dapat mengakibatkan penyakit bagi manusia dan hewan yang hidup didarat dan diair akan mati oleh racun.
1.3 Tujuan
- Supaya siswa dapat lebih memahami bahaya polusi air
- Dapat membedakan antara air yang bersih dari polusi dan air yang sudah terpolusi
- Dapat lebih berhati-hati dalam menggunakan air yang bersih dan yang terpolusi
1.4 Metode
Metode yang kami gunakan :
- Dengan mencari dari buku-buku Biologi dan buku-buku bacaan lainnya.
- Mengumpulkan informasi
- Ditulis dikertas buram.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Polusi Air
Salah satu dampak negatif kemajuan ilmu dan teknologi yang tidak digunakan dengan benar adalah terjadinya polusi (pencemaran). Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lain yang merugikan kedalam lingkungan akibat aktivitas manusia atau proses alami. Dan segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut Polutan.
Sesuatu benda dapat dikatakan polutan bila :
1. Kadarnya melebihi batas normal
2. Berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat.
Polutan dapat berupa debu, bahan kimia, suara, panas, radiasi, makhluk hidup, zat-zat yang dihasilkan makhluk hidup dan sebagainya. Adanya polutan dalam jumlah yang berlebihan menyebabkan lingkungan tidak dapat mengadakan pembersihan sendiri (regenerasi). Oleh karena itu, polusi terhadap lingkungan perludideteksi secara dini dan ditangani segera dan terpadu.
Polusi Air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lainnya kedalam air sehingga kualitas air terganggu. Kualitas air terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa dan warna.
Beberapa contoh polutannya sebagai berikut :
a. Fosfat
Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan deterjen.
b. Nitrat dan Nitrit
Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan proses pembusukan materi organic.
c. Poliklorin Bifenil (PCB)
Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik.
d. Residu Pestisida Organiklorin
Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida padaa tanaman untuk membunuh serangga.
e. Minyak dan Hidrokarbon
Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal pengangkut minyak.
f. Radio Nuklida
Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tangki penyimpanan limbah radioaktif.
g. Logam-logam Berat
Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan dan bensin.
h. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan ternak.
i. Kotoran manusia
Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.
2.2 Macam-Macam Sumber Polusi Air
Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian dan rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat masuk perairan yaitu : bahan-bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan-bahan yang banyak membutuhkan oksigen untuk pengurainya, bahan-bahan kimia organic dari industri atau limbah pupuk pertanian, bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan), dan bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan panas.
Penggunaan insektisida seperti DDT (Dichloro Diphenil Trichonethan) oleh para petani, untuk memberantas hama tanaman dan serangga penyebar penyakit lain secara berlabihan dapat mengakibatkan pencemaran air. Terjadinya pembusukan yang berlebihan diperairan dapat pula menyebabkan pencemeran. Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk.
Pembuangan sampah organic maupun yang anorganic yang dibuang kesungai terus-menerus, selain mencemari air, terutama dimusim hujan ini akan menimbulkan banjir. Belakangan ini musibah karena polusi air datang seakan tidak terbendung lagi disetip musim hujan. Sebenarnya air hujan adalah rahmat. Akan tetapi rahmat dapat menjadi ujian apabila kita tidak mengelolanyadengan benar.
Jika kita amati, air adalah unsur alam yang penting bagi manusia dengan sifat mengalir dan meresapnya. Apabila jalur-jalur alirannya terganggu dan lahan resapannya terbatas, air akan mengalir kesegala penjuru mengisi ruang-ruang yang paling rendah. Akhirnya terjadilah banjir. Karena itu yang disebut polusi air karena banyak kita yang kurang disiplin, misalnya dalam kebersihan lingkungan dan membuang sampah sembarangan.
Musibah banjir dapat terbagi dua akibat polusi air antara lain :
1. Banjir bandang (banjir besar), terjadi akibat air meluap dari jalur-jalur aliran (sungai) dengan volume air yang besar.
2. Banjir genangan yaitu banjir local (setempat) akibat tergenangnya / terkonsentrasinya air hujan disuatu daerah yang saluran air (arainase) dan lahan resapannya terbatas. Akibatnya dalam waktu tertentu (temporer) air akan mengalir disekitar lingkungan rumah kita.
2.3 Bahaya Dari Akibat Polusi Air
Bibit-bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk pengurainya. Jika O2 kurang , pengurainya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain-lain. Bahan-bahan tesebut dapat merusak organ tubuh manusia atau dapat menyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk kelaut.
Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara. Bahan-bahan yang berbahaya masuk kelaut atau samudera mempunyai akibat jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan yang mungkin mengandung zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tecemar oleh minyak yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan, burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh, efek keracunan hingga dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang sebuah industri plastik keteluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.
Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air:
a. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya, kandungan oksigen
b. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrofikasi)
c. Pendangkalan dasar perairan
d. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi
e. Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat
f. Akibat penggunaan pertisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk berguna terutama predator
g. Kematian biota kuno, seperti plankton, iakn, bahkan burung
h. Mutasi sel, kanker, dan leukeumia
2.4 Usaha-usaha Mengatasi dan Mencegah Polusi Air
Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang tercemar akan tetap tercemar dalam yang waktu yang sangat lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Karena ini banyak usaha untuk menajaga agar tanah tetap bersih misalnya:
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau ekosistem
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis – jenis pestisida dan zat – zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran
4. Memperluas gerakan penghijauan
5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan
6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya
7. Melakukan intensifikasi pertanian
Adapun cara lain untuk mengatasi polusi air atau yang dikenai dengan sebutan banjir pun ada dua macam
1. Banjir Bandang dapat diatasi secara meluas dengan didukung berbagai disiplin ilmu
2. banjir genangan dapat diatasi dengan membersihkan air dari penyumbatan yang mengakibatkan air meluap
banyak orang mengatakan ” lebih baik mecegah dari pada mengatasi”, hal ini berlaku pula pada banjir genangan di bawah ini ada sejumlah langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah banjir genangan :
1. dalam merencanakan jalan – jalan lingkungan baik itu program pemerintah maupun swadaya masyarakat sebaiknya memilih material jalan yang menyerap air misalnya, penggunaan bahan dari paving blok (blok – blok adukan beton yang disusun dengan rongga – rongga resapan air disela – selanya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah penataan saluran / drainase lingkjungan pembuatannyapun harus bersamaan dengan pembuatan jalan tersebut
2. Apabila di halaman pekarangan rumah kita masih terdapat ruang – ruang terbuka, buatlah sumur – sumur resapan air hujan sebanyak –banyaknya. Fungsi sumur resapan air ini untuk mempercepat air meresap kedalam tanah.
Dengan membuat sumur resapan air hujan tersebut, sebenarnya kita dapat memperoleh manfaat seperti berikut:
a. Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan banyak
b. Tanah bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan – lahan yang rendah atau meninggikan lantai rumah
c. Apabila air hujan tidak tertampung dalam sebuah selokan – selokan rumah / talang – talang rumah, air dapat dialirkan kesumur – sumur resapan. Janganlah membuang sampah atau mengeluarkan air limbah rumah tangga (air bekas mandi, cucian dan sebagainya) kedalam sumur resapan air hujan karena bisa mencemarkan kandungan air tanah. Khusus untuk buangan air limbah rumah tangga, buatlah sumur resapan tersendiri
d. Apabila air banjir masuk kerumah mencapai ketinggian 20-50 cm satu – satunya jalan adalah meninggikan lantai rumah kita diatas ambang permukaan air banjir
e. Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara ini sudah umum dilakukan orang hanya teknisnya sering kurang terencana secara mendetail

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari Bab II dapat disimpulkan sebagai berikut :
 Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi unsure atau komponen lain
Ø ke dalam lingkungan akibat aktifitas manusia atau proses alami
 Segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut polutan
Ø
 Polusi air adalah peristiwa
Ø masuknya zat, energi, unsure, atau komponen lainya ke dalam air sehingga kualitas air terganggu
 Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian, dan rumah tangga
Ø
 Polusi air juga dapat menimbulkan bencana diantaranya banjir
Ø
 Elektrofikasi adalah penimbunan mineral yang menyebabkan peledakan alga secara serentak menutupi pencemaran air
Ø
 Bahan atau logam berbahaya seperti arsenat, benzon, timah dan lain –
Ø lain dapat merusak organ tubuh manusia dan menyebabkan kanker
 Akibat yang ditimbulkan polusi air dalam zangua pasang adalah kanker dan kelahiran bayi cacat
Ø
 Melakukan intensifikasi pertanian
Ø
 Banjir genangan dapat diatasi dengan membersihkan saluran air dari penyumbatan
Ø
3.2 Saran
Saran yang penulis akan sampaikan :
 Hindari pemakaian obat pemberantas hama dan serangga secara berlebihan.
Ø
 Sebaiknya kita berhati-hati dalam menggunakan air, karena air itu ada yang terpolusi dan tidak terpolusi.
Ø
 Jagalah agar air di lingkungan rumah dan sekitarnya agar tetap bersih dan terhindar dari pencemaran air.
Ø
 Jangan membuang sampah kesungai, dan jika terjadi penimbunan sampah di sungai akan mengakibatkan banjir
Ø

DAFTAR PUSTAKA
Djambur. W. Sukarno. 1993. Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, pusat perbukuan.
Ahya M Salman, 1993, Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum, Depdikbud, Jakarta
Santiyono, 1994. Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum, penerbit Erlangga

PROTISTA



Sabtu, 09 Oktober 2010

Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang hidup soliter atau berkoloni. Protista dapat digolongkan menjadi protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga) dan protista mirip jamur (jamur lendir/slame mold). Bentuk tubuh organisme golongan protista amatlah beragam. Protista memiliki cara makan yang berbeda-beda, dan dapat digolongkan dalam tiga kategori:
1. Protista autototrof, yaitu protista yang memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis. Contohnya : Alga
2. Protista menelan makanan, dengan cara fagositosis melalui membran sel. Contohnya: Protozoa
3. Protista saprofit dan parasit, mencerna makanan di luar sel dan menyerap sari-sari makanannya. Contoh: jamur

1. Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos artinya pertama dan Zoon artinya hewan. Protozoa sering disebut hewan bersel satu (uniseluler). Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri melalui organel-organel yang secara fungsi analog dengan sistem organ pada hewan-hewan bersel banyak (metazoa).

Ciri-ciri Protozoa
1) Ukuran tubuh mulai dari 10 mikron-6 mm
2) Bentuk protozoa bervariasi yaitu asimetris, bilateral simetris, radial simetris dan spiral
3) Bergerak dengan flagel, pseudopodia, silia atau dengan gerakan sel itu sendiri
4) Cara hidupnya bebas, komensalisme, mutualisme, parasit
5) Cara mendapatkan makanan dibedakan menjadi : holozoik, saprofit, saprozoik, holozoik
6) Habitatnya di tempat-tempat berair, seperti di selokan, sawah, parit, sungai, dll.

Penggolongan Protozoa


Berdasarkan alat geraknya protozoa dibedakan menjadi 5 kelas yaitu

1) Flagellata atau Mastigophora (Yunani, mastix: cambuk, poros: membawa)


Umumnya hidup di dalam air, beberapa hidup parasit pada hewan dan manusia. Flagellata mempunyai bentuk yang tetap. Berkembangbiak dengan cara aseksual dengan pembelahan biner dan seksual dengan cara konjugasi. Berdasarkan ada tidaknya klorofil kelas flagellata dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a. Fitoflagellata
- Flagellata yang mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai kromatofora
- Habitat di perairan bersih dan perairan kotor
- Contohnya: Euglena viridis (mempunyai klorofil), Euglena sanguinea (mempunyai pigmen fikoeritrin/merah), Volvox globator (hidup berkoloni), Noctiluca miliaris (mengeluarkan cahaya di malam hari).
b. Zooflagellata/dinoflagellata
- Tidak mempunyai klorofil, sehingga bersifat heterotrof
- Umumnya hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia
- Contohnya:
Nama spesiesnya Penyakit yang ditimbulkan
Tripanosoma levisi parasit pada darah tikus
Tripanosoma cruci penyebab penyakit cagas (anemia anak)
Tripanosoma evansi sakit surrah, vector lalat tabanidae
Tripanosoma brucei penyakit nagano pada ternak
Tripanosoma gabiense sakit tidur, vektor lalat tsetse (G, palpalis)
Tripanosoma rhodosiense sakit tidur, vektor lalat tsetse (G, palpalis)
Tripanosoma vaginalis keputihan pada vagina
Leishmania donovani kalaazar
Leishmania tropika penyakit kulit

2) Ciliata/Ciliophora/Infusuria


Merupakan kelas terbesar dari protozoa. Ciliata adalah hewan yang berbulu getar. Silia berfungsi untuk bergerak. Menangkap makanan dan untuk menerima rangsangan dari lingkungan. Habitat banyak di tempat berair. Mempunyai bentuk tubuh yang tetap dan tetap, dan oval. Beberapa contoh kelas ciliata:
Paramecium caudatum
o Disebut hewan sandal
o Habitat di tempat berair, sawah, rawa
o Mempunyai dua macam nukleus yaitu mikronukleus untuk reproduksi dan makronukleus untuk membantu proses fisiologis yang lain
o Mempunyai dua macam vakuola yaitu vakuola makanan berfungsi untuk membantu mencerna makanan dan vakuola kontraktil berfungsi untuk mengeluarkan sisa makanan cair
o Berkembangbiak dengan dua cara yaitu vegetatif dengan cara pembelahan biner dan generatif dengan cara konjugasi
Nyctoterus ovalis (hidup diusus kecoa, berbentuk oval mirip Paramecium sp
Stylonichia
- Banyak ditemukan pada permukaan daun terendam air
- Bentuknya seperti siput
Balantidium coli (habitat di kolon manusia)
Stentor (bentuk seperti terompet, sesil, habitat di sawah-sawah)
Vorticella (bentuk seperti lonceng, sesil)
Didium (mangsa dari Paramecium sp)

3) Rhizopoda/Sarcodina


Bergerak dan menangkap mangsa dengan menggunakan kaki semu (ada dua macam yaitu lobodia dan filopodia). Hidup bebas di dalam air laut dan tawar. Berkembangbiak dengan cara membelah biner. Contoh-contohnya yaitu:
a. Amoeba sp
- Bentuk selalu berubah-ubah
- Habitat di air tawar
- Inti sel berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sel
- Mempunyai vakuola makanan dan vakuola kontraktil
- Reproduksi dengan pembelahan biner
b. Contoh lain :
Nama spesies Keterangan
Entamoeba histolytica Di dalam usus halus manusia, penyebab disentri amoeba
Entamoeba coli Di dalam usus besar manusia, penyebab diare
Entamoeba gingivalis Di dalam rongga gigi, merusak gigi dan gusi
Arcella sp Memiliki kerangka luar, terdapat di air tawar
Difflugia Mempunyai selaput halus, sehingga pasir dapat menempel
Foraminifera Kerangka luar dari kapur
Radiolaria Kerangka luar dari kersik

4) Sporozoa (spora: benih, zoon : binatang)


Sporozoa adalah hewan berspora, tidak mempunyai alat gerak, bergerak dengan mengubah kedudukan tubuhnya. Hampir semua spesies ini bersifat parasit. Reproduksi dengan dua cara yaitu: vegetatif (schizogojni/pembelahan diri berlangsung dalam tubuh inang dan sporogoni/membuat spora yang berlangsung dalam tubuh inang perantara) dan generatif (melalui peleburan yang terjadi pada tubuh nyamuk). Contoh-contoh sporozoa:
a) Plasmodium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana, masa sporulasi (2x24 jam) atau setiap 48 jam.
b) Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria quartana, masa sporulasi 72 jam
c) Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit malaria tropika, masa sporulasi (1-2x24 jam)
d) Plasmodium ovale, penyebab penyakit limpa, masa sporulasi (2x24 jam), tidak terdapat di Indonesia
Daur hidup Plasmodium
Penemu daur hidup Plasmodium Laveran dan Grassi
Vektornya nyamuk Anopheles betina
Mengalami 2 fase, yaitu:
a. Fase generatif, terjadi dalam tubuh nyamuk malaria
Skema : fertilisasi ---- zigot ---- ookinet ---- oosista ---- sporozoid
b. Fase vegetatif, terjadi dalam rubuh manusia ada dua tempat yaitu:
a) Dalam hati (disebut eksoeritrositik)
Skema : sporozoid ---- skizon erytozoik ---- merozoit eryptozoik
b) Dalam darah (eritrositik)
Skema : tropozoit ---- skizon muda ---- skizon matang ---- merozoit ---- makrogamet/mikrogam

CHLOROPHYTA

DIVISI CHLOROPHYTA BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Chlorophyceae(Ganggang hijau) adalah salah satu kelas dari ganggang yang sel-selnya bersifat eukariotin (materi inti dibungkus oleh membran inti), pigmen korofil terdapat dalam jumlah terbanyak sehingga ganggang ini berwarna hijau. Pigmen lain yang dimiliki adalah Karoten dan Xantofil. 1.2 TUJUAN Untuk mengetahui klasifikasi ganggang hijau Untuk mengetahui manfaat ganggang hijau bagi manusia Untuk mengetahui ciri-ciri, tempat hidup, dan cara reproduksi ganggang hijau BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN Alga ini merupakan kelompok alga terbesar dan yang paling beragam karena ada yang bersel tunggal, koloni dan bersel banyak. warna hijau dari klorofil a dan b yang sama dalam proporsi sebagai 'tinggi' tanaman serta c klorofil tetapi dilaporkan terdapat di beberapa prasinophyceae; √ U-karoten, dan berbagai karakteristik xanthophylls. Hasil asimilasi berupa amilum yang tersusun dalam kloroplas, kloroplasnya beraneka bentuk dan ukurannya, ada yang seperti mangkok, seperti busa, seperti jala, dan seperti bintang, penyusunnya sama seperti pada tumbuhan tingkat tinggi yaitu amilase dan amilopektin. Alga berperan sebagai produsen dalam ekosistem. Berbagai jenis alga yang hidup bebas di air terutama yang tubuhnya bersel satu dan dapat bergerak aktif merupakan penyusun pitoplankton. Sebagian fitolankton adalah alga hijau, pigmen klorofil yang dimilikinya aktif melakukan fotosintesis sehingga alga hijau merupakan produsen utama dalam ekosistem perairan. Chlorella, salah satu anggota dari chlorophyceae memiliki nilai gizi sangat tinggi dibandingkan dengan jenis jasad lainnya. Ukuran tubuhnya mikroskopis, bentuk bulat, serta berkembangbiak dengan pembelahan sel, di dalam sel chlorella masih memiliki chlorelin yaitu semacam antibiotik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Organisme ini banyak ditemukan sebagai plankton air tawar. Peranannya bagi kehidupan manusia antara lain, digunakan dalam penyelidikan metabolisme di laboratorium. Juga dimanfaatkan sebagai bahan untuk obat-obatan, bahan kosmetik dan bahan makanan. Serbuk Chlorella dalam industri obat-obatan dimasukkan dalam kapsul dan dijual sebagai suplemen makanan dikenal dengan “Sun Chlorella”. Pengembangannya saat ini di kolam-kolam (contohnya di Pasuruan). Beberapa anggota atau bagian yang bergabung dalam devisi chlorophyta mempunyai persamaan pigmen, tempat penyimpanan dan susunan kloroplas. Menurut Levavaseur (1989), menyatakan bahwa pigmen-pigmen fotosintesis alga hijau berklarofil a dan b dan mengandung siphonaxanthin atau lutein. Dan tempat penyimpanan cadangan makanan biasanya berupa pati. 2.2 KLASIFIKASI Chlorophyta (Alga Hijau) Kingdom : Plantae Divisio : Chlorophyta Class : Chlorophyceae Ordo : Halimedales Genus : Caulerpa Species : Caulepra racesmosa 2.3 CIRI-CIRI UMUM CHLOROPHYTA 2.3.1 HABITAT Chrysophyta biasanya hidup di air tawar, air laut, air payau tanah – tanah yang basah , ada pula yang hidup di tempat – tempat kering. Pada umumnya melekat pada batuan, dan seringkali muncul kepermukaan apabila air surut merupakan suatu penyusun plankton atau sebagai bentos. Yang bersel besar ada yang hidup di air laut, terutama dekat pantai. Ada jenis chlorophyceae yang hidup pada tanah-tanah yang basah. Bahkan diantaranya ada yang tahan akan kekeringan. Sebagian lainnya hidup bersimbiosis dengan lichenes, dan ada yang intraseluler pada binatang rendah. Sebagian yang hidup di laut merupakan makroalga seperti Ulvales dan siphonales. Chlorophyta yang hidup di air tawar memiliki sifat kosmopolit, terutama yang hidup di tempat yang terkena cahaya matahari langsung seperti kolam, danau dan genangan air hujan, sungai atau selokan. Alga hijau juga ditemukan dilingkungan semi akuatik yaitu pada batu-batuan dan kulit batang pohon yang lembab (protococcus dan trentepotia. Beberapa anggotanya hidup di air yang mengapung atau melayang. Beberapa jenis ada yang hidup melekat pada tumbuhan atau hewan. 2.3.2 SUSUNAN TUBUH Struktur tubuh bervariasi baik dalam ukuran, bentuk maupun susunanya. Untuk mencakup sejumlah besar variasi tersebut, maka alga hijau dapat dikelompokkan sebagai berikut: Sel tunggal (uniseluler) dan motil (ex:Chlamydomonas) Srl tunggal uniseluler dan non motil (ex:Chlorella) Sel senobium (koloni yanh mempunyai jumlah sel tertentu sehingga mempunyai bentuk yang relatif tetap) Koloni tak baraturan (ex:tetraspora) Filamen (ada yang bercabang dan tidak bercabang) Heterotrikus (filamen barcabang bentuknya terbagi menjadi prostate dan erect) Foliaceus atau parenkimatis (filamen yang pembelahan sel vegetatif terjadi lebih dari satu bidang. Tubular (talus yang memiliki banyak inti tanpa sekat melintang) 2.3.3 SUSUNAN SEL a. Dinding sel Dinding sel tersusun atas 2 lapisan, lapisan dalam yang tersusun atas selulosa dan lapisan luar tersusun atas pektin tetapi beberapa bangsa Volvocales dindingnya tidak mengandung selulosa, melainkan tersusun oleh glikoprotein. Dinding sel caulerpales mengandung xylan atau mannan. Banyak jenis chlorophyceae mempunyai tipe ornamentasi dinding yang berguna dalam klasifikasi. b. Kloroplas Kloroplas terbungkus oleh sistem membran rangkap. Pigmen yang terdapat dalam kloroplas yaitu klorofil a dan klorofil b, beta karoten serta berbagai macam xantifil (lutein, violaxanthin, zeaxanthin) kloroplas dalam sel letaknya mengikuti bentuk dinding sel ( parietal,ex: ulotrix atau ditengah lumen sel ( axial,ex:muogotia). Pada umumnya satu kloroplas setiap sel tetapi pada siponoles zygnemales terdapat lebih dari satu kloroplas setiap sel. Bentuk kloroplas sangat berfariasi. Faroasi bentuk kloroplas adalah sebagai berikut: • Bentuk mangkuk ( ex:Clamydomonas) • Bentuk sabuk ( ex:Ulotrix) • Bentuk cakram ( ex:Chara) • Bentuk anyaman (ex:Oedogonium) • Bentuk spiral (ex:Spyrogyra) • Bentuk bintang (ex:Zygnema) • Bentuk lembaran Amilum dari chlorophceae seperti pada tumbuhan tingkat tinggi, tersusun sebagai rantai glukosa tak bercabang yaitu amilose dan rantai yang bercabang amilopektin. Sering kali amilum tersebut terbentuk dalam granula bersama dengan badan protein dalam plastida disebut pirenoid. Tetapi beberapa jenis tidak mempinyai pirenoid merupaka golongan chlorophyceae yang tinggi tingkatannya. Jumblah pirenoid umumnya dalam tiap sel tertentu da[pat digunakan sebagai bukti taksonomi. c. Inti Chlorophyceae mempunyai inti seperti pada tumbuhan tingkat tinggi yaitu diselubungi oleh membrane inti dan terdapat nukleus serta kromstin. Inti umumya tunggal, tetapi jenis anggotayang tergolong dalam bangsa shiponales memiliki inti lebih dari satu. d. Cadangan makanan Cadangan makanan pada chlorophyta seperti pada tumbuhan tingkat tinggi yaitu berupa amilum, tersusun oleh amilosa (rantai glukosa tidak bercabang) dan amilopektin (rantai glukosa yang bercabang). Sering sekali amilum ditemukan dalam granula bersama dengan protein dalam plastida disebut pirenoid. Tetapi beberapa jenis tidak memiliki pirenoid yaitu pada golongan chlorophyceae yang telah tinggi tingkatannya, tirenoid dapat digunakan sebagai bukti taksonomi. e. Fototaksis dan bentuk mata Pada chlorophyta terdapat dua tipe pergerakan fototaksis, yaitu Pergerakan dengan flagella Pada umunya sel alga hijau baik sel vegetatife maupun sel generatife ditemukan adanya alat gerak. Flagella pada kelas chlorophyceae selalu bertipe whiplash (akronomatik) dan sama panjang (isokon) kecuali pada bangsa oedogoniales memiliki tipe stefanokon. Flagella dihubungkan dengan struktur yang sangat halus disebut aparatus neuromotor, merupakan granula pada pangkal dari tiap flagella disebut blepharoplas. Tiap flagella terdiri dari axonema yang tersusun oleh 9 dupklet mikrotubula mengelilingi bagian tengah terdapat dua singlet mikrotubula. Struktur semacam ini dikenal sebagai susunan 9+2. Flagella tersebut dikelilingi oleh selubung plasma. Pergerakan dengan sekresi lender Dalam monografi tentang desmid, ditunjukkan terjadi pergerakan pada desmid di permukaan lumpur dalam laboratorium. Pergerakan tersebut disebabkan oleh adanya stimulus cahaya yang diduga oleh adanya sekresi lendir melalui porus dinding sel pada bagian apikal dari sel. Selama pergerakan kedepan bagian kutub berayun dari satu sisi ke sisi lain sehingga lendir bagian belakang seperti berkelok-kelok. f. Flagella Pada umumnya sel alga hijau baik sel vegetatif maupun sel generatif dijumpai adanya alat gerak. Flagella pada kelas chorophyceae selalu bertipe whiplash (akronomatik) dan sama panjang (isokon), kecuali pada bangsa Oedogoniales memiliki type stefanokon. Flagella dihubumgkan dengan struktur sel yang sangat halus disebut aparatus neuromotor, merupakan granula pada pangkal dari tiap flagella disebut blephoroplas. Granula tersebut masing-masing dihubungkan oleh benang yang letaknya melintang disebut paradesmosa. Risoplas merupakan benang tegak dan lurus menghubungkan salah satu dari granula (blepharoplas) dengan struktur intranuklear dari inti disebut sentrosom. g. Perkembangbiakan Perkembangbiakan secara seksual banyak dijumpai yaitu, isogami, anisogami, dan oogami. Meiosis dapat terjadi pada zigot yag berkecambah atau pada waktu pembentukan spora dan gamet. Daur hidup yang umum dijumpai adalah tipe haplontik, meskipun beberapa jenis termasuk tipe diplohaplotik. Isogami merupakan perkembangbiakan secara seksual yang paling sederhana dan menunjukkan ke arah anisogami, pada tipe anisogami masing-masing jenis merupakan sel bebas dengan ukuran tidak sama, sedangkan yang lebih maju lagi yaitu tipe oogami. Pada tipe oogami masing-masing jenis telah menunjukkan perbedaan baik jenis maupun ukurannya. Perkembangbiakan secara aseksual dengan cara membentuk sel khusus yang mampu berkembang menjadi individu baru tanpa terjadinya peleburan sel kelamin. Pada umumnya terjadi dengan peleburan spora, oleh karena itu disebut perkembangbiakan secara sporik. Zoospora dibentuk oleh sel vegetatif, tetapi beberapa tumbuhan terbentuk dalam sel khusus yang disebut sporangia. Zoospora setelah periode berenang beberapa waktu berhenti pada substrat yang sesuai, umumnya dengan ujung anterior, flagella dilepaskan dan terbentuk dinding. Selama proses ini alga mensekresikan lendir yang berfungsi untuk mempertahankan diri. Macam-macam perkembangbiakan pada alga hijau, yaitu: 1. Secara vegetatif Secara vegetatif perkembangbiakan dilakukan dengan cara fragmentasi tubuhnya dan pembelahan sel, serta pembentukan sporik yaitu dengan membentuk: Aplanospora, yaitu spora yang tidak dapat bergerak, contoh: chlamydomonas Planospora, yaitu spora yang dapat bergerak Autospora yang berasal dari aplanospora, contoh: chlorella, chlamydomonas. Autokoloni yang berasal dari aplanospora, contoh: scenedesmus, pediastrum, dan crucigenia. 2. Secara aseksual secara aseksual: yaitu dengan pembentukan zoospora, aplanospora, hipnospora, autospora, dan konjugasi. Konjugasi, yaitu sel protoplas tumbuhan I ke tumbuhan II. Contoh: spyrogira. Prosesnya, filament saling mendekat kemudian sama-sama membentuk tonjolan kecil, selanjutnya membentuk papilla, kemudian ke dua dinding papilla melebur hingga membentuk saluran, dilanjutkan dengan gamet jantan masuk ke sel betina melalui saluran itu. Konjugasi ada 3 yaitu: Konjugasi bentuk tangga (skalariform), yaitu pertemuan 2 protoplas di saluran konjugasi. Contoh: spyrogira. Konjugasi bentuk lateral, yaitu perkawinan antara 2 protoplas yang saling berlekatan yang berasal dari satu filament. Contoh: zygnema Konjugasi silang yaitu perkawinan antara 2 protoplas yang tanpa saluran konjugasi. Contoh: mougeotia dan zygnema Secara seksual secara seksual: isogami, Anisogami, oogami, aplanogami. Isogami yaitu: gamet yang bentuk dan ukurannya sama (belum dapat dibedakan mana jantan dan betina). Contoh: gonium, ulva. Anisogami : gamet yang bentuk dan ukurannya tidak sama (gamet yang bentuk dan ukurannya tidak sama). Contoh: codium, bryopsis. Oogami yaitu jenis anisogami dengan gamet jantan yang aktif (gametangium oogonium, dan gametangium spermatid). Contoh: volvox dan oedogonium. Berdasarkan sel gamet, perkembangbiakan dibedakan menjadi: Heterotalik, yaitu perkembangbiakan yang berasal dari dua talus yang berbeda. Contoh: spyrogira. Homotalik, yaitu perkembangbiakan yang berasal dari satu talus. Contoh: zygnema Menurut smith (1955) kelas chlorophyceae terdiri dari 10 bangsa yaitu: volvocales, tetrasporales, schizogonales, chlorococales, ulotrichales, oedogonales, ulvales, shiponales, shiponocladales, dan zignematales. Sedangkan menurut mattox dan stewart (1984), membagi chlorophyta dalam 5 kelas yaitu: mikromonadophyceae, charophyceae, ulvophyceae, pleurastrophyceae, dan chlorophyceae. Klas chlorophyceae sendiri terbagi dalam 9 bangsa, yaitu: Volvocales, sel-sel flagellate dan berkoloni, dinding sel glikoprotein Tetrasporales, aggregasi palmolloid dan berkoloni, flagellta non motil, sel-sel dengan vacuoles contractile, tubuh basal dan bentuk mata, dinding glikoprotein. Chlorococcales, sel-sel non motil, aggregasi dan berkolon, sel-selnya tanpa vakuola kontraktil, pembagiannya hanya menyatu dengan bentuk pada tahap reproduksi saja. Ulotrichales, filament talus dengan uninukleat sel Ulvales, parenkim sel. Oedogoniales, filament-filamen bercabang dan tidak bercabang dengan sel-sel uninukleat, pembagian sel-sel termasuk pembentukan lingkaran stephanokontous zoospore dan sperma. Cladoporales, alga multiseluler dengan sel-sel multinukleat, filament atau sacsate thali. Caulerpales, sel berkomposisi dengan talus, siphonaxantin, dinding selulosa, mannans atau xylan. Dasicladales, talus sel tunggal dengan simetri radial, gamet terbentuk pada sebuah cyst, dinding mennans Clorophyta juga bervariasi dalam sejarah kehidupan mereka. Ada tiga dasar susunan yang bergantung ketika terjadi miosis. Pada keadaan yang primitif, sel vegetatif adalah haploid dan zigot yang satu adalah bentuk tingkatan yang tidak aktif dalam merespon pada kondisi yang menegangkan. Miosis terjadi ketika zigot berkecambah. Tipe kedua dalam sejarah kehidupan yaitu terjadinya pergantian generasi, sebagai gantinya zigot mengalami miosis, ini dibagi mitotacally, dalam sebuah bentuk diploid talus, miosis terjadi selama formasi berdaya membiakkan sel. Hasil spora memberikan peningkatan pada haploid talus, jadi ada pergantian antara perbedaan fase haploid dan diploid vegetatif. Kedua fase mungkin mirip dalam rupa dan dapat dibedakan hanya dengan kepastian jumlah kromosom atau tipe daya membiakkan sel dibentuk. Dalam hal ini generasi adalah isomorphic. Dalam pergantian generasi heteromorphic, fase haploid dan diploid jelas beda dalam rupa. Akhirnya tipe ketiga dalam sejarah kehidupan adalah sedikit ganggang hijau. Ini mula-mulanya dari pergantian generasi dengan perubahan miosis pada waktu formasi gamet. Zigot dihasilkan dari peleburan memperkembangkan gamet pada sebuah diploid talus yang baru. Gamet adalah satu-satunya sel haploid. 2.4 MACAM-MACAM CHLOROPHYTA Chlorophyta bersel tunggal dapat bergerak Chlamidomonas. Bentuk sel bulat telur, memiliki 2 flagel sebagai alat gerak, terdapat 1 vacuola, satu nukleus dan kloroplas. Pada kloroplas yang bentuknya seperti mangkuk terdapat stigma (bintik mata) dan pirenoid sebagai tempat pembentukan zat tepung. Chlorophyta berbentuk koloni tidak bergerak Hydrodictyon. Hydrodictyon banyak ditemukan di dalam air tawar dan koloninya berbentuk seperti jala. Ukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Reproduksi vegetatif dengan zoospora dan fragmentasi. Fragmentasi dilakukan dengan cara melepas sebagian koloninya dan membentuk koloni baru. Sedangkan reproduksi generatif dengan konjugasi. Chlorophyta berbentuk koloni dapat bergerak Volvox. Volvox ditemukan di air tawar, koloni berbentuk bola jumlah antara 500 sampai 5000 buah. Tiap sel memiliki 2 flagel dan sebuah bintik mata. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi dan seksual dengan konjugasi sel-sel gamet. D. Chlorophyta berbentuk benang Spyrogyra. Ganggang ini didapatkan di sekitar kita yaitu di perairan. Bentuk tubuh seperti benang, dalam tiap sel terdapat kloroplas berbentuk spiral dan sebuah inti. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual dengan konjugasi. Oedogonium. Ganggang ini berbentuk benang, ditemukan di air tawar dan melekat di dasar perairan. Reproduksi vegetatif dilakukan oleh setiap sel menghasilkan sebuah zoospora yang berflagela banyak. Reproduksi generatif adalah salah satu benang membentuk alat kelamin jantan (antiridium) dan menghasilkan gamet jantan (spermatozoid). Pada benang yang lain membentuk alat kelamin betina yang disebut Oogonium. Oogonium akan menghasilkan gamet betina (ovum). Sperma tozoid membuahi ovum dan terbentuk zigot. Zigot akan tumbuh membentuk individu Chlorophyta berbentuk lembaran Ulva. Ganggang ini ditemukan di dasar perairan laut dan menempel di dasar, bentuk seperti lembaran daun. Berkembangbiak secara vegetatif dengan menghasilkan spora dan spora tumbuh menjadi Ulva yang haploid (n), Ulva haploid disebut gametofit haploid. Kemudian secara generatif menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Pertemuan gamet jantan dan gamet betina akan menghasilkan zigot (Z2n). Zigot berkembang menjadi Ulva yang diploid disebut sporofit. Selanjutnya sporofit membentuk spora yang haploid setelah mengalami meiosis. Selanjutnya mengalami mitosis dan menghasilkan gametofit haploid Chara. Chara hidup di air tawar terutama melekat pada batu-batuan. Bentuk talus seperti tumbuhan tinggi, menyerupai batang, yang beruas-ruas dan bercabang-cabang, berukuran kecil. Pada ruasnya terdapat nukula dan globula. Di dalam nukula terdapat arkegonium dan menghasilkan ovum. Di dalam globula terdapat anteridium yang memproduksi spermatozoid. Spermatozoid akan membuahi ovum dan menghasilkan zigospora yang berdinding sel. Pada reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan cara fragmentasi. 2.5 PERANAN CHLOROPHYTA Cholophyta mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: Produsen dari ekosistem air Sebagai alternatif bahan pangan bagi astronot, terutama spesies chlorella (karena kandungan chlorelinnya banyak mengandung vitamin E)